Sunday, June 11, 2017

Alat-alat penggerak kapal

Secara mendasar alat gerak kapal dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) jenis yaitu: alat gerak kapal yang non-mekanik dan yang mekanik. Alat gerak kapal yang non-mekanik adalah Dayung dan Layar. Sedangkan alat gerak kapal yang mekanik diantaranya adalah :


  1. Fixed Pitch Propeller 
  2. Ducted Propeller 
  3. Contra-rotating Propeller 
  4. Overlapping propeller 
  5. Controllable Pitch Propeller 
  6. Waterjet Propulsion System 
  7. Cyclodial Propeller 
  8. Paddle Wheels 
  9. Superconducting Electric Propulsion System 
  10. Azimuth Podded Propulsion System 
Fixed Pitch Propeller
Baling-baling jenis ini telah memenuhi proporsi (penggerak) yang tepat terutama dari jenis rancangan dan ukurannya, baik itu untuk baling-baling perahu motor yang kecil hingga untuk kapal muata yang berukuran besar

Ducted Propeller
Baling-baling yang terdiri dari dua komponen, yaitu : Saluran pipa (Duct) berbentuk seperti gelang yangmana mempunyai potongan melintang berbentuk aerofoil dan  Baling-baling keberadaan saluran pipa (duct) bermaksud untuk mengurangi gaya-gaya tekanan yang menginduced pada lambung kapal. Baling-baling jenis ini jugak biasa dikenal dengan sebutan Kort Nozzles.

Contra-rotating propellers
Baling-baling yang mempunyai dua-coaxial propellers yang dipasang dalam satu sumbu poros, secara tersusun satu didepan yang lainnya dan berputarsaling berlawanan arah. Baling-baling jenis ini biasanya diaplikasikan pada small outboard units yang beroperasi pada putaran 1500 sampai dengan 2000 RPM.

Overlapping Propellers
Konsep dari baling-baling ini adalah dua propeller tidak dipasang secara coaxially, tapi masing-masing propeller memiliki sumbu poros pada sistem perporosan yang terpisah. 

Controllable Pitch Propellers
Pemilihan dalam aplikasi baling-baling Controllable Pitch Propellers dibandingkan dengan penerapan Fixed Pitch Propeller, adalah disebabkan oleh kebutuhan yang lebih tinggi untuk pengaturan dalam operasional yang harus lebih fleksibel dari pada kebutuhan efisiensi propulsi pada saat kondisi servis. Baling-baling Controllable Pitch Propellers menyediakan ekstra dalam tingkat ‘derajad kebebasan’ melalui kemampuan perubahan ‘pitch’ dari daun baling-balingnya. Hal ini khususnya untuk kapal-kapal jenis ferries, tugs, trawlers, dan fisheriesyang membutuhkan kemampuan manouever (olah-gerak) lebih tinggi.

Waterjet Propulsion System
Sistem propulsi (penggerak) waterjet telah menjawab tentang kebutuhan akan aplikasi sistem propulsi untuk variasi dari small high speed crafts, Aplikasi sistem propulsi ini sudah banyak dijumpai pada kapal-kapal yang berukuran relatif besar. Prinsip operasi dari waterjet, air dihisap melalui sistem ductingoleh internal pump dimana akan terjadi penambahan energi pada air. Kemudian, air tersebut di semprotkan ke belakang dengan kecepatan yang tinggi. Gaya dorong (Thrust) yang dihasilkan merupakan hasil dari penambahan momentum yang diberikan ke air. Sistem lebih disukai untuk suatu baling-baling konvensional. Sebab suatu baling-baling konvensional mengalami cavitation pada kecepatan sangat tinggi berkisar antara 45 knots.

Cycloidal Propellers
Sistem Cycloidal Propellers juga dikenal dengan sebutan baling-baling poros vertikal meliputi satu set verically mounted vanes, enam atau delapan dalam jumlah, berputar pada suatu cakram horisontal atau mendekati bidang horisontal. Sistem ini mempunyai keuntungan yang pantas dipertimbangkan ketika kemampuan olah gerak dalam mempertahankan posisi stasiun kapal merupakan faktor penting pada perencanaan kapal. Dengan aplikasi propulsor jenis ini, maka instalasi kemudi yang terpisah pada kapal sudah tidaklah diperlukan. Sistem memperlengkapi dengan rangka pengaman untuk membantu melindungi propulsor tersebut dari kerusakan-kerusakan yang di sebabkan oleh sumber lainnya.

Paddle Wheels (Roda Pedal)
Salah satu tipe propulsors mekanik yang aplikasinya sudah jarang ditemui saat ini. Seperti namanya, maka Paddle Wheelsini adalah suatu roda yang pada bagian diameter luarnya terdapat sejumlah bilah/sudu-sudu yang berfungsi untuk memperoleh momentum geraknya. Ada dua tipe bilah/sudu yang diterapkan pada propulsors jenis ini, antara lain : fixed blades dan adjustable blades. Pada fixed blades, sudu-sudu terikat secara mati pada bagian roda pedal tersebut. Sehingga hasil momentum gerak dari roda pedal tidaklah begitu optimal. Namun bila ditinjau dari aspek teknis pembuatannya adalah sangat jauh lebih mudah daripada adjustable blades. Hal ini disebabkan oleh tingkat kompleksitas konstruksi - adjustable blades-nya, yang mana harus mampu menjaga posisi blades agar selalu tegak lurus terhadap arah gerak kapal. 

Super-conducting Electric Propulsion
Pada sistem ini tidak perlu disediakan propulsors (alat gerak kapal), seperti misalnya screw propellers ataupun  paddle-wheels. Prinsip dasarnya adalah merupakan electromagnetic propulsion, yang mana dihasilkan dari interaksi antara  fixed coil didalam badan kapal dan ‘arus listrik’ yang dilewatkan melalui air laut oleh elektrodeelektrode yang tempatkan pada bagian dasar (bottom) dari lambung kapal. Gaya yang dihasilkan secara orthogonal terhadap medan magnet dan arus listrik, adalah merupakan hasil dari Fleming’s right-hand rule. Jenis Propulsion ini mampu menekan tingkat noise dan vibration akibat propulsi hidrodinamik, sehingga hal ini menjadikan pertimbangan tersendiri untuk aplikasi pada kapal-kapal angkatan laut. Satu dari masalah utama yang terjadi pada sistem propulsi ini adalah kesulitan-kesulitan teknis untuk menjaga superconducting coil di zero resistance property. 

Azimuth Podded Propulsion System
Jenis propulsion systemini memiliki tingkat olah-gerak kapal dan efisiensi yang tinggi, demikian juga dengan tingkat noise dan cavitationyang relatif rendah. Saat ini pengguna terbanyak dari sistem pod unitsini adalah kapal-kapal  cruise liner. Pengenalan teknologi pada aplikasi Pod Propulsionini akan membawa perubahan untuk penempatan unit propulsi, yang sedemikian hingga tanpa perlu lagi mempertimbangkan susunan shaftatau spaceuntuk motor penggerak. Tentu saja, hal ini akan memberikan kesempatan-kesempatan baru kepada  designers kapal untuk membuat rancangan ‘ultimate hullform’.

 

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan pesan anda

Popular Posts